MANOKWARI - Pemerintah Provinsi Papua Barat menggelar tatap muka bersama Forkopimda, tokoh masyarakat, agama, pemuda, tokoh perempuan dan pimpinan perguruan tinggi. Sejumlah pandangan, saran serta masukan terbangun dalam menjunjung kebhinekaan, Kamis (30/11/2023).
Penjabat Gubernur Papua Barat, Drs. Ali Baham Temongmere,MTP menjelaskan selain bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi, agenda ini demi memperkokoh solidaritas antar sesama, serta menjaga kerukunan masyarakat di Papua Barat. Disamping itu dalam menterjemahkan regulasi-regulasi, pentingnya kalangan umat sehingga terwujud rasa saling percaya merupakan kunci keberhasilan setiap kegiatan yang diprogramkan.
"Kami berharap bersama bergandengan tangan mengambil langkah seirama guna mencegah konflik di masyarakat Papua Barat. Mengambil peran dalam membangun kesadaran masyarakat agar selalu hidup rukun damai," Ujarnya.
Pj. Gubernur Ali Baham kemudian menguraikan tugas yang akan dijalankan sesuai arahan Presiden. Pertama menjamin kondusifitas daerah jelang pemilu 2024, penangan Stunting, inflasi, perekonomian masyarakat dan lainnya.
"Kita harus menciptakan perdamaian di Papua Barat sehubungan dengan pesta demokrasi tahun 2024 nanti. Berikan masukan solutif membantu pemerintah dalam memberikan pertimbangan sesuai kapasitas dan profesi masing-masing," Sambungannya.
Dirinya juga menggambarkan pentingnya kuat dalam keberagaman melalui filosofi Rumah Kaki Seribu (Rumah Adat Suku Besar Arfak) yang memiliki makna kepemimpinan dalam persatuan. Poin terakhir paparannya mengingatkan, selaku pemerintah juga berkewajiban untuk mendorong partisipasi pemilih dengan target 95 persen.
Pertemuan yang dipusatkan pada salah satu hotel di Manokwari tersebut turut diwarnai sesi tanya jawab yang tentunya mengupas tuntas akar masalah dan tantangan yang dihadapi pemerintah maupun masyarakat demi kebaikan bersama. Turut menjadi narasumber Kasdam XVIII/Kasuari, Kapolda Papua Barat, Kabinda, Kajati dan Perwakilan Anggota DPR Papua Barat.
Penulis : Givenly Frans
Komentar