MANOKWARI-Penjabat Gubernur Papua Barat, Drs. Ali Baham Temongmere, MTP, mencanangkan tanam tanaman pangan di kebun percontohan pemprov Papua Barat di Susweni.
Pencanangan itu, dimulai dengan penanaman cabai oleh Pj. Gubernur ABT, dan Pj. Ketua TP PKK provinsi Papua Barat, Ny. Hj. Siti Mardiana Temongmere, SE.
"Dengan memohon ridho dari Tuhan Yang Maha Kuasa, hari ini selaku Pj. Gubernur, menanam cabai sebagai tanda dimulainya kegiatan penanaman kebun percontohan di susweni. Semoga penanaman ini berjalan hingga menghasilkan pangan lokal yang bisa bermanfaat dalam menekan tingginya angka inflasi di provinsi Papua Barat,"ungkap Pj. Gubernur ABT.
Pencanangan itu sebelumnya diawali dengan apel gabungan yang diikuti ASN lingkup pemprov Papua Barat, yang juga di pimpin langsung Pj. Gubernur.
Dalam arahannya, Pj. Gubernur ABT, mengajak keseriusan seluruh ASN untuk mengembangkan lahan tidur yang ada, dengan belajar dan memberikan contoh kepada masyarakat hingga memanfaatkan pekarangan untuk menanam. Hal ini terutama dalam mempertahankan tanaman pangan lokal sebagai langkah antisipasi terhadap bahaya kekeringan yang diprediksi akan terjadi dalam beberapa waktu kedepan.
"Mengapa ini penting, kita semua telah mendengar sambutan menteri Pertanian tentang kondisi ekstrim yang akan datang karena panas yang bisa menyebabkan gagal panen, sehingga kemudian produksi berkurang dan berdampak pada lonjakan harga,"kata Pj. Gubernur ABT.
Lanjut Pj. Gubernur ABT, bahwa upaya untuk mengembangkan tanaman pangan akan efektif apabila dibarengi dengan diversifikasi pangan lokal yang disebut-sebut dengan 5B, bangga menanam, bangga menjual, bangga membeli, bangga memasak dan bangga memakan.
"Saya kembali menegaskan 5B, Saat ini kita baru berada di B1 bangga menanam. Nantinya kita sepakati bersama tim TPID untuk menyiapkan toko inflasi untuk mengendalikan harga di pasar dengan menjual hasil yang kita tanam hari ini "sebut Pj. Gubernur ABT.
"Kalau tanam selesai dan panen masing-masing bawa pulang makan di rumah, makan kita belum menyelesaikan masalah. Hasil ini nanti kita harus panen dan jual ke pasar pada toko inflasi yang akan diadakan,"tambanhya.
Masih menurut mantan sekda FakFak ini, bahwa untuk menciptakan menu yang bergizi, berimbang, aman dan sehat ( B2SA ) memerlukan penguatan dan dorongan dari hilir yaitu gencar menanam tanaman pangan. Hal ini menurutnya sebagai bentuk dukungan terhadap tersajinya kuliner pangan lolak yang memenuhi B2SA dimaksud. Selebihnya, kaitannya upaya menurunkan angka prevalensi stunting di Papua Barat yang masih tinggi.
"Selain untuk pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi yang kita kenal, tetapi pertanian juga memliki peluang untuk lapangan kerja. Oleh sebab itu mari kita seriusi hal ini untuk memajukan Papua Barat dari sisi inflasi, stunting dan kemiskinan ekstrim termasuk menyediakan lapangan kerja,"ujar Pj. Gubernur ABT.
Penulis : Simon Patiran
Komentar