TELUK WONDAMA - Sejarah penginjilan di Tanah Papua yang bermula dari Mansinam oleh dua misionaris Ottow-Geisler 5 Februari tahun 1855. Perkembangan terus berlanjut hingga 4 Mei 1866 pendaratan di Rasiei, Kabupaten Teluk Wondama. Penjabat Gubernur Papua Barat beserta rombongan turut mengunjungi rangkaian perjalanan sejarah tersebut dimulai dari situs pendaratan masuknya Injil, Selasa (16/1/2024).
Mendampingi Pj. Gubernur Papua Barat, Bupati dan Wakil Bupati Teluk Wondama menuturkan perjalanan penginjilan tersebut. Lokasi kedua yang dituju adalah batu Peradaban orang Papua yang berlokasi di Kaki Bukit Aitumeri dan doa bersama.
Diketahui pada tempat inilah dimulai proses pendidikan formal dan non formal bagi generasi penerus Papua, tepatnya Tahun 1925 silam. Besar harapan situs bersejarah tetap bernaung dalam sanubari generasi Papua, serta menjadi saluran berkat untuk sesama.
Pada daerah tersebut juga berdiri kokoh sejumlah peninggalan diantaranya Sekolah peradaban di Miei, Rumah Zendeling Izhak Samuel Kijne dan pada puncaknya terdapat batu inspirasi.
Kata-kata I.S Kijne yang bersejarah juga tidak akan lekang oleh waktu dan terus digaungkan dari masa ke masa " Diatas Batu ini, saya meletakkan peradaban Orang Papua, sekalipun orang memiliki kepandaian tinggi, akal budi dan marifat untuk memimpin bangsa ini, tetapi bangsa ini akan bangkit dan memimpin bangsanya sendiri,".
Tidak hanya itu, dirinya juga memantau langsung proses renovasi lingkungan situs batu peradaban agar nantinya menjadi warisan generasi penerus. Selain itu menjadi data tarik wisatawan untuk mengetahui lebih dalam kilas balik sejarah.
Penulis : Givenly Frans
Mansur
Hey